Seedbacklink
,

Sambut Demonstrasi, Ketua YIEC Dr. Muannif Ridwan Paparkan Fakta dan Bukti

Orbit Raja Karya
Rabu, 23 April 2025, 09.58 WIB Last Updated 2025-04-23T02:58:46Z
Ketua Yayasan Indra Education College (YIEC), Dr. Muannif Ridwan, S.Pd.I., M.H.,
ORBITRAYA.COM, Tembilahan – Suasana di Universitas Islam Indragiri (UNISI) berangsur kondusif setelah sebelumnya sempat memanas akibat aksi demonstrasi yang dilakukan ratusan mahasiswa pada 22 April 2025. Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap kinerja Ketua Yayasan Indra Education College (YIEC), Dr. Muannif Ridwan, S.Pd.I., M.H., yang dinilai oleh sebagian mahasiswa gagal dalam memimpin yayasan dan mengelola kampus.

Namun, ketegangan tersebut berhasil mereda setelah pihak Yayasan YIEC mengajak perwakilan mahasiswa untuk duduk bersama dalam forum mediasi terbuka yang dilangsungkan pada Selasa sore, pukul 15.00 WIB. Forum ini dihadiri langsung oleh Ketua Yayasan YIEC, Rektor UNISI, jajaran yayasan, pimpinan kampus, dan Ketua LBH UNISI. Mediasi berjalan cukup alot, namun tetap dalam suasana terkendali.
Ketua YIEC Dr Muannif Ridwan bersama Rektor Unisi dan Dosen Unisi saat berdiskusi dengan mahasiswa yang menggelar aksi unjuk rasa di kampus Unisi.

Dalam pertemuan itu, pihak yayasan menjawab seluruh isu yang dilontarkan mahasiswa dengan data, fakta, dan saksi yang kredibel. Ketua Yayasan YIEC, Dr. Muannif Ridwan, menyampaikan bahwa yayasan terbuka terhadap kritik yang membangun, namun menolak tuduhan yang tidak berdasar dan berpotensi merusak reputasi institusi.

“Kami menjawab semua tuduhan dengan bukti, data, dan saksi. Tidak ada mahasiswa yang dieksploitasi, prodi yang ditutup karena efisiensi, dan dosen yang mundur pun merupakan bagian dari dinamika normal di dunia akademik. UNISI sedang bertumbuh dan kami berharap semua pihak terlibat dalam proses membangun ini, bukan menghambatnya,” tegas Dr. Muannif Ridwan.

Tiga Isu Utama yang Diluruskan oleh Yayasan YIEC

1. Isu Eksploitasi Mahasiswa (Menwa Menjadi Keamanan Kampus)

Tuduhan bahwa mahasiswa Menwa dipaksa menjadi petugas keamanan kampus telah dibantah dengan bukti dan saksi dalam forum terbuka. Kegiatan yang dilakukan bersifat sukarela dan merupakan bagian dari program pelatihan karakter serta tanggung jawab sosial mahasiswa.

2. Penutupan Beberapa Program Studi

Penutupan prodi tertentu dilakukan karena minimnya minat dari calon mahasiswa serta tingginya biaya operasional. Yayasan menjelaskan bahwa prodi-prodi tersebut membebani keuangan kampus hingga lebih dari Rp100 juta per tahun. Kebijakan ini diambil agar UNISI dapat lebih fokus pada penguatan prodi unggulan yang berkelanjutan.

3. Dosen yang Mengundurkan Diri

Yayasan mengklarifikasi bahwa pengunduran diri dosen adalah keputusan individu untuk mencari peluang karir yang lebih sesuai. Di sisi lain, UNISI juga menunjukkan peningkatan signifikan dalam jumlah tenaga pendidik berkualifikasi. Saat ini, UNISI memiliki 22 dosen bergelar Doktor, serta telah menerima dosen baru bergelar Doktor di bidang hukum dan beberapa dosen dari alumni Teknik Sipil.

Langkah Nyata dan Prestasi UNISI di Bawah Kepemimpinan YIEC

Di tengah berbagai tudingan, Yayasan YIEC di bawah kepemimpinan Dr. Muannif Ridwan terus mencatatkan kemajuan berarti bagi UNISI:

Pembangunan Kampus Baru:

Kampus baru sedang dibangun di Jalan Tanjung Harapan, sebagai wujud komitmen yayasan dalam menyediakan fasilitas pendidikan yang lebih representatif dan modern.

Aset Pengembangan Kampus:

UNISI memiliki aset strategis berupa lahan seluas 3,9 hektar di Tembilahan Hilir dan 2,4 hektar di Tempuling, yang menjadi modal besar untuk ekspansi kampus ke depan.

Peningkatan Kualitas SDM:

Selain memiliki 22 doktor, UNISI juga membanggakan kehadiran Prof. Dr. H. Abdullah, S.Si., M.Kom, sebagai satu-satunya Guru Besar di Indragiri Hilir, yang dikukuhkan pada 13 Juni 2024.

Inovasi Kewirausahaan:

UNISI mengembangkan unit usaha UNISI WATER, depot air minum kampus yang mampu memproduksi hingga 300 galon per hari, dan telah mendapat sertifikat laik konsumsi dari Dinas Kesehatan.

Transformasi Digital:

Implementasi sistem e-persuratan dan e-Office di lingkungan yayasan dan universitas sebagai langkah nyata digitalisasi layanan administrasi kampus secara efisien, transparan, dan cepat.

“Tugas kami bukan untuk menjadi sempurna, tapi untuk terus tumbuh, terbuka terhadap kritik, dan bertanggung jawab dalam membangun masa depan pendidikan yang lebih baik. Mari jaga UNISI sebagai rumah bersama bagi ilmu pengetahuan, bukan medan konflik,” tutup Dr. Muannif Ridwan.

Dengan disampaikannya hak jawab ini, Universitas Islam Indragiri berharap seluruh elemen kampus dapat kembali fokus pada kegiatan akademik dan bersama-sama membangun iklim pendidikan yang sehat, progresif, dan profesional.