ORBITRAYA.COM, PEKANBARU – Diikuti 300 peserta baik secara luring maupun daring, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Wilayah Riau bersama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad Provinsi Riau, serta Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Riau dan BPJS Kesehatan Regional II Riau, menggelar Pelatihan Deteksi Dini Kanker Paru pada tenaga medis, terutama yang bekerja di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) di Kabupaten/Kota se-Provinsi Riau.
Kegiatan yang digelar di gedung serba guna RSUD Arifin Achmad, Senin (18/11/2024), bertepatan dengan rangkaian Hari Kesehatan Nasional. Bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan kesadaran tenaga kesehatan untuk mendeteksi kanker paru lebih dini, mengingat tingginya angka kematian akibat kanker paru di Indonesia.
Pelatihan ini menghadirkan narasumber ahli di bidang pulmonologi onkologi toraks yaitu Prof dr Elisna PhD SpP(K) Onk dan, ahli radiologi dr Amalia Oktorina MMed Sc Sp Rad. Mereka memaparkan berbagai teknik dan prosedur deteksi dini, serta cara mengenali gejala-gejala awal kanker paru.
Sebagai moderator sekaligus ketua acara, dr Ananda Febriani Aulia SpP(K) Onk menyebutkan, bahwa deteksi dini merupakan kunci dalam menurunkan angka kematian akibat kanker paru.
"Semakin cepat kanker paru terdeteksi, semakin besar peluang pasien untuk memiliki angka harapan hidup yang tinggi. Oleh karena itu, peran tenaga medis dalam mengenali tanda-tanda awal sangat diperlukan," ujarnya.
Direktur RSUD Arifin Achmad, yang diwakili drg Yusi Prastiningsih MM menyatakan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen rumah sakit untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Provinsi Riau.
"Kami ingin memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Riau, dan salah satu cara untuk mewujudkannya adalah dengan memperkuat kemampuan tenaga medis dalam mendeteksi penyakit sejak dini," tambahnya.
Sebagai informasi, kanker paru menjadi salah satu penyakit yang paling mematikan di Indonesia, dengan lebih dari 20 ribu kasus baru setiap tahunnya. Oleh karena itu, upaya peningkatan kemampuan deteksi dini diharapkan dapat menurunkan angka kematian dan memperbaiki kualitas hidup pasien kanker paru di wilayah Riau.
Melalui pelatihan ini diharapkan tenaga medis di FKTP dapat mengenali gejala-gejala kanker paru, sehingga diagnosis kanker paru tidak terlambat untuk ditegakkan.
Selain itu juga dapat menciptakan sinergi antara rumah sakit dan masyarakat dalam menghadapi tantangan kesehatan yang semakin kompleks, serta mewujudkan sistem pelayanan kesehatan yang lebih efektif dan efisien di Provinsi Riau.(yan)