,

Edi Sindrang; Kalau ada Desa Belum Dialiri Listrik Silakan Adukan ke Komisi 3 DPRD Inhil

Jumat, 18 Agustus 2023, 8/18/2023 WIB Last Updated 2023-08-18T11:31:36Z
Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Inhil, H. Edy Harianto Sindrang, sumber Foto; indragirione.com

ORBITRAYA.COM, TEMBILAHAN - Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) H. Edy Harianto Sindrang mempertanyakan kinerja Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang belum mengaliri jaringan listrik secara maksimal di beberapa daerah.


Menurutnya, negara ini baru saja merayakan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-78, namun sampai saat ini masih banyak desa-desa di beberapa kecamatan khususnya di wilayah selatan belum tersentuh secara sempurna.


"Apakah ini yang dikatakan kemerdekaan, sedangkan dibeberapa daerah masih banyak yang belum teraliri jaringan listrik," ungkapnya, kepada wartawan, Jum'at (18/8/23).


Politisi dari Fraksi partai Golkar Kabupaten Inhil itu mengungkapkan, bahwa beberapa daerah yang dimaksud adalah Desa Pulau Ruku kecamatan Reteh, dan Kecamatan Pulau Burung yang aliran listriknya selama ini belum menyala 24 jam.


"Ini baru 1 desa dan 2 kecamatan, belum lagi di Dusun rantau panjang, Desa Rantau Panjang Kecamatan Enok yang belum juga maximal aliran listriknya di daerah itu," sebutnya.


Terakhir H. Edy manyampaikan bahwa bahwa jika ada masyarakat yang di daerahnya belum teraliri listrik, silahkan sampaikan aspirasinya ke Komisi III DPRD Kabupaten Inhil, karena terkait aliran listrik ini dibawah koordinasi Komisi III DPRD Kabupaten Inhil.


"Komisi III siap menerima aduan masyarakat yang desanya belum teraliri jaringan listrik, silahkan datang kirimkan surat ke Komisi III atau langsung datang ke kantor DPRD Kabupaten Inhil," tegasnya.


Sementara itu, secara terpisah, Manager PLN ULP Tembilahan, Jaswir saat dikonfirmasi wartawan via WhatsApp Jum'at (18/8/23) mengatakan, bahwa untuk di Inhil yang belum teraliri listrik sudah masuk dalam roadmap usulan Unit Pelayanan Proyek Ketenaga Listrikan (UP2K).


"Yang belum menyeluruh kalau untuk Inhil daerah dusun-dusun, itu sudah masuk dalam roadmap usulan di UP2K. Namun bertahap karena kondisi geografis di Inhil ini cukup berat karena terdiri dari pulau, dan akses jalan tidak ada terutama daerah pulau-pulau tersebut," tuturnya.


"Proyek lisdus ini dibagi 2 tahap yaitu tahun 2023 dan 2024. Semua sudah dilakukan survey dan ash dalam perencanaan," sambungnya.


Mengenai persoalan jaringan listrik di Pulau Burung yang belum juga menyala 24 jam, Jaswir menerangkan, bahwa daerah tersebut sudah masuk dalam perencanaan.


"Untuk Pulau Burung juga sudah masuk perencanaan kabel sungai nantinya untuk 24 jam, sekarang sedang dalam kajian teknisnya , sama-sama berdo'a saja kita semoga berjalan lancar," ucap Jaswir.


Terakhir, saat dikonfirmasi terkait wilayah darat yang tidak melewati pulau dan masih belum teraliri jaringan listrik, Apakah bisa masuk skala prioritas? Jaswir menjawab semua sudah diusulkan dalam skala prioritas.


"Semua udah masuk usulan, terkait skala prioritas nanti kita tunggu aja dari UP2Knya karena ada juga pertimbangan-pertimbangannya nanti," imbuhnya.